Air terjun Tumpak Sewu dengan ketinggian sekitar 120 meter dan lebar yang mencapai 80 meter, dikenal karena keindahan aliran airnya yang menyerupai tirai raksasa, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan. Keindahan ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga menyimpan sejarah yang kaya serta berbagai legenda menarik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dari deburan air yang menggelegar hingga panorama alam yang memukau, Tumpak Sewu menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Selain itu, mitos dan cerita rakyat yang melingkupi air terjun ini menambah daya tariknya, menjadikannya sebagai tempat yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga kaya akan nilai budaya dan spiritual. Mari kita jelajahi sejarah Tumpak Sewu dan beberapa aktivitas maupun tips yang perlu kamu ketahui.
Asal Usul Nama Tumpak Sewu
Nama Tumpak Sewu berasal dari bahasa Jawa kuno, di mana “Tumpak” berarti “tumpuk” dan “Sewu” berarti “seribu”. Penamaan ini menggambarkan aliran air yang tampak seperti tumpukan seribu air terjun kecil yang mengalir dari tebing. Air terjun ini terbentuk dari aliran Sungai Glidik yang berhulu di Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Sejarah Tumpak Sewu dimulai ketika Abdul Karim, seorang pengelola lokal, melihat potensi wisata di daerah tersebut. Pada tahun 2015, setelah proses panjang pengelolaan dan pembangunan fasilitas, air terjun ini resmi dibuka untuk umum. Sebelumnya, tempat ini kurang dikenal dan hanya digunakan oleh penduduk setempat untuk mencari rumput. Setelah dibuka untuk umum, Tumpak Sewu dengan cepat menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejarah Tumpak Sewu
Salah satu sejarah Tumpak Sewu yang populer adalah kisah tentang hubungan air terjun ini dengan Kerajaan Majapahit. Dikatakan bahwa air terjun ini merupakan tempat suci bagi para raja dan pemimpin spiritual pada masa lalu. Mereka sering datang ke lokasi ini untuk melakukan ritual dan meditasi demi mendapatkan ketenangan jiwa. Cerita lain menyebutkan bahwa air terjun ini dihuni oleh makhluk halus yang menjaga keindahan alamnya. Konon, siapa pun yang merusak lingkungan sekitar akan mendapatkan kutukan dari makhluk tersebut. Legenda-legenda ini menambah daya tarik bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana magis di sekitar Tumpak Sewu.
Salah satu legenda menarik lainnya adalah tentang seorang putri cantik bernama Dewi Sri. Diceritakan bahwa Dewi Sri sangat mencintai alam dan selalu menjaga keseimbangan ekosistem. Ia sering terlihat bermain di sekitar air terjun. Namun, suatu ketika ada seorang raja jahat yang ingin menangkapnya untuk dijadikan permaisuri. Dewi Sri pun melarikan diri ke dalam air terjun dan menghilang ke dalam kedalaman airnya. Sejak saat itu, air terjun ini dianggap sebagai tempat suci yang harus dijaga dari tangan-tangan jahat.
Daya Tarik Wisata dan Aktivitas di Tumpak Sewu
Air Terjun Tumpak Sewu menawarkan berbagai aktivitas menarik bagi pengunjung. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Trecking : Menjelajahi jalur setapak menuju puncak air terjun. Jalur trecking ini cukup menantang namun memberikan pengalaman petualangan yang tak terlupakan.
- Camping: Menghabiskan malam di bawah langit berbintang sambil menikmati suara gemuruh air terjun. Camping di sekitar kawasan ini memberikan pengalaman dekat dengan alam.
- Berenang: Menikmati kolam alami di bawah air terjun (jika aman). Suasana sejuk dan segar dari aliran air membuat aktivitas berenang menjadi sangat menyenangkan.
- Fotografi: Mengabadikan momen indah dengan latar belakang air terjun megah. Banyak pengunjung datang hanya untuk mengambil foto-foto Instagramable.
- Menikmati Kuliner Lokal: Di sekitar area wisata terdapat beberapa warung makan yang menyajikan makanan khas Jawa Timur yang lezat.
Pengunjung dapat memilih dua jalur untuk mencapai air terjun: dari Desa Sidomulyo atau dari Malang. Biaya masuk untuk pengunjung dewasa adalah sekitar Rp 10.000, sementara anak-anak biasanya dikenakan tarif lebih rendah.
Tips Mengunjungi Tumpak Sewu
Untuk memastikan pengalaman kamu di Tumpak Sewu berjalan lancar dan menyenangkan, berikut beberapa tips:
- Waktu Terbaik Berkunjung: Musim kemarau antara April hingga Oktober adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Tumpak Sewu agar aliran air tidak terlalu deras.
- Persiapkan Fisik: Trecking menuju air terjun membutuhkan stamina yang cukup baik, jadi pastikan kamu dalam kondisi fit.
- Bawa Perlengkapan: Jangan lupa membawa perlengkapan seperti sepatu trecking, pakaian ganti, serta kamera untuk mengabadikan momen indah.
- Jaga Kebersihan: Selalu bawa kembali sampah untuk menjaga keindahan alam sekitar.
Air Terjun Tumpak Sewu bukan hanya sekedar destinasi wisata ia adalah representasi keindahan alam Indonesia yang dipadukan dengan sejarah Tumpak Sewu yang kaya dan beragam legenda. Dengan panorama alam yang memukau serta cerita-cerita menarik di baliknya, Tumpak Sewu layak menjadi salah satu tujuan utama bagi para pencinta alam dan wisatawan yang ingin menjelajahi keajaiban alam Indonesia. Untuk kamu yang ingin menjelajahi Tumpak Sewu tanpa ribet bisa memesannya melalui paket tur dari kami. Dan untuk kamu yang ingin menjelajahi surga timur Indonesia, bisa melihat dan memesannya melalui yang berpengalaman.